Kamis, 22 Mei 2014

Segarnya Usaha Kebun Mawar Di Kota Batu Malang

Tak hanya dikenal sebagai tempat tujuan wisata dan pusat perkebunan apel, Kota Batu Malang, Jawa Timur ternyata menyimpan beragam jenis potensi bisnis yang cukup menggiurkan. Salah satunya saja yang akan kita intip adalah segarnya bisnis budidaya mawar di Kota Batu Malang.
Terletak sekitar 15 km sebelah barat Kota Malang, sentra perkebunan bunga mawar ini berada di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Mengingat kawasan Kota Batu ini berada di ketinggian sekitar 680 sampai 1.200 meter dari permukaan laut serta memiliki suhu udara rata-rata yang berkisar 15°-19° Celsius, menjadikan Desa Gunungsari sebagai ladang yang tepat untuk membudidayakan bunga mawar.
Begitu memasuki kawasan Desa Gunungsari, hampir semua masyarakat di daerah ini berprofesi sebagai petani bunga mawar. Permintaan pasarnya yang masih terbuka lebar serta telah mengakar turun temurun sebagai salah satu profesi yang diwariskan oleh nenek moyang mereka, membuat sebagian besar masyarakat Desa Gunungsari memilih menekuni bisnis budidaya bunga mawar.
Bila hasil panen sedang bagus, bunga mawar di Desa Gunungsari bisa dijual Rp 2.500,00 hingga Rp 3.000,00 untuk setiap batangnya. Padahal, untuk sekali panen rata-rata petani di Desa Gunungsari bisa memetik hasil sekitar 4.000-5.000 batang bunga mawar segar. Bisa Anda bayangkan bukan berapa banyak omzet bisnis yang di dapatkan masyarakat Desa Gunungsari setiap musim panen tiba? Dari peluang bisnis tersebut, keuntungan yang didapatkan mencapai 50% dari omzet penjualan bunga mawar.
Sampai saat ini, jenis bunga mawar yang dikembangkan petani di Desa Gunungsari meliputi bunga mawar merah, merah muda, putih, jingga, dan kuning. Tak hanya melayani permintaan pasar di sekitar Kota Malang, namun jangkauan pasar yang dimiliki petani bunga mawar di Desa Gunungsari juga telah tersebar hingga Mojokerto, Surabaya, Solo, dan Jakarta.
Desa Wisata ke Kebun Mawar
Untuk meningkatkan kesejahteraan petani mawar di Desa Gunungsari, sejak empat tahun yang lalu masyarakat setempat mulai memperkenalkan konsep desa wisata untuk mengajak pengunjung memetik langsung bunga mawar dari pohonnya dan berwisata di ladang bunga mawar.
Terbukti cara ini cukup efektif untuk menarik minat wisatawan lokal maupun internasional untuk berkunjung di Desa Wisata Gunungsari, Kota Batu, Malang. Tak hanya itu saja, pendapatan yang diterima para petani mawar pun ikut meningkat karena mereka bisa menjual setangkai bunga mawar seharga Rp 3.000,00 kepada para wisatawan. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harus menyetor bunga mawar kepada para pengepul (pedagang besar) yang biasanya membeli mawar dengan harga lebih murah.
Sumber gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKf087y9Wo3AH-ZLTWUOEUaPeZHsrmGlwIvSgSpj1I0fUAYtsUig6tArVZLdeRXaB9LSXsA9rP3d8BKQ6wWuQ3BkLuWkBxLeO6_hWWjgH61LnUCYIngrwdZESUFnuTNZrtyM6Mm2vJD4gd/s1600/319809_375885755798656_524408464_n.jpg

Senin, 19 Mei 2014

KUMPULAN FOTO GUNUNG SINDORO

Gunung sindoro

Berwisata Ke Danau Menjer

Danau yang terletak di lereng gunung paku waja ini memang menarik untuk di kunjungi sebagai tempat untuk rekreasi, Dengan semakin di tunjangnya fasilitas yang semakin memadai tak heran jika setiap hari di datangi para pelancong baik dari dalam dan luar daerah bahkan turis asingpun tak mau ketinggalan untuk menikmati pesona alam danau menjer, menurut wikipedia Telaga ini berjarak sekitar 2 km dari ibukota kecamatan. Dinamakan telaga menjer karena desa Maron sebenarnya merupakan desa baru yang dulunya merupakan wilayah desa menjer.
 Telaga Menjer adalah telaga yang terbentuk akibat dari letusan vulkanik di kaki Gunung Pakuwaja. Dulunya air di telaga itu hanyalah dari beberapa mata air kecil di sekitar telaga dan juga mengandalkan curah hujan yang cukup tinggi didaerah ini. Pada zaman penjajahan Belanda dengan akan dibangunnya PLTA Garung dibawah telaga tersebut, maka dibendunglah sebagian sungai Serayu yang berada di sebelah utara desa Jengkol. Kemudian dialirkan melalui terowongan bawah tanah sepanjang ± 7 km dibawah perkebunan teh PT Tambi yang berada di sebagian wilayah Desa Kreo dan Tlogo. Untuk mengalirkan air dari telaga ini menuju PLTA, dibendunglah sebagian kecil dari telaga dan di bawahnya dipasang pipa dengan diameter mencapai ± 3m menuju ke PLTA yang berjarak sekitar 2 km.Gedung PLTA Garung